Tugas Kuliah yang Penuh
Hikmah :)
Suatu hari, dimana
saya seharusnya meluangkan waktu berkumpul bersama bapak dan kakak, namun
karena ada tugas maka saya harus merelakan waktu berharga tersebut untuk
menyelesaikan tugas bersama teman. Dosen kami berkata "klasiber *mata
kuliah* bisa mulai diakses sabtu jam 12 ya, trmksh". Saya dan teman
berusaha untuk menyelesaikan tugas tersebut di hari pertama (hari sabtu) agar
esok harinya kami terbebas dari tugas tersebut. Namun, disaat kami ingin mengumpulkan
tugas tersebut melalui klasiber, kami mengalami kendala dari servernya.
Walaupun dosen kami berkata "untuk klasiber internetnya harus kuat mba,
dicoba lagi dulu", padahal saya sudah berusaha untuk mengakses
internet di area hotspot yang memiliki kemampuan koneksi tercepat
(LUXURY), tetap saja gagal mengirim tugas di hari itu. Saya pun memutuskan
untuk mengirim tugas keesokan paginya.
Saya sudah
berusaha untuk mengirim tugas dengan tethering, wifi, modem namun tetap
gagal. Akhirnya saya menanyakan tugas ke teman kelas pada jam 12.30 wib, dan
jawabannya dia berhasil mengirim tugas pada jam 1 siang hari minggu. Disini
saya akui ada kesalahan saya yang menganggap semua server akan otomatis
menyimpan data yang sudah diunggah di hari sebelumnya, ternyata perkiraan saya
salah, masih ada server yang belum bisa menyimpan data secara otomatis. namun
bisa saya pastikan di dalam sistem server juga terdapat kesalahan. Dosen kami
mengatakan bahwa klasiber sudah bisa diakses hari sabtu jam 12 siang, namun
kenyataannya untuk unggah tugas baru bisa diakses hari minggu jam 12
siang, jadi bukan salah saya apabila saya mengirim pada hari sabtu terus
mengalami kendala, karena saya yakin bahwa koneksi internet yang saya pakai
adalah koneksi yang tercepat. Saya pun berusaha mengurangi kesalahan saya
dengan mengirimkan tugas saya melalui email dosen, untuk masalah diterima atau
tidaknya, itu keputusan dosen, dan akan saya hargai keputusan tersebut.
Setidaknya saya sudah berusaha menyelesaikan tugas tersebut.
Hati kesal pun
terlintas dalam pikiran saya. Teman yang selalu ada saat membutuhkan saya
ternyata tidak menampakan dirinya saat saya membutuhkan mereka. Mereka hanya
bisa menggerakan mulut tanpa merubah keadaan, dan terus membuat hati semakin
kesal. Namun, pada akhirnya saya mengikhlaskan tugas tersebut, karena saya
yakin tugas tersebut merupakan bagian kecil dari kewajiban saya untuk berbakti
kepada dosen. Saya menghargai usaha yang dilakukan Putrie A, karena dia
bersedia menggabungkan tugasnya dengan tugas saya untuk dikirim melalui akun
klasibernya. Saya juga menghargai 'geng basiy*' walaupun mereka tidak membantu
secara fisik namun mereka mendoakan agar tugas yang saya kirim melalui email
dapat diterima oleh dosen, dan semoga do'a tulus dari seorang teman terkabulkan,
Aamiin. :)