SELAMANYA CINTA
Ibuku yang galak
sudah mulai memarahiku lagi. “ Terry !!! bangun... sudah jam 8 pagi kamu masih
tidur saja, bantu ibu untuk nyapu nge-pel ” tegas ibu. Ibu selalu.... saja
memaksaku untuk bangun pagi. Kalau aku sudah dapat kerja, baru aku bersemangat
bangun pagi. Kan aku masih pengangguran, kenapa harus bangun pagi cuma buat
nyapu nge-pel ?!?! itu kan pekerjaannya orang tua.
“ Nak, kapan kamu
mau membanggakan ibu kalau terus – terusan jadi pemalas. Kamu kan bisa cari –
cari kerjaan, uangnya bisa untuk nambah uang jajan kamu sendiri. Ayahmu sudah tiada,
jadi siapa lagi yang bisa membantu ibu selain kamu “ kata ibu. Tuh, aku paling
tidak bisa komentar kalau sudah bicara soal ini.
Aku sayang banget
sama ayah, pokoknya ayah selalu ada setiap saat,
apalagi kalau aku lagi sedih. Pas aku patah hati karena waktu itu Dion nolak
cintaku, ayah memberi semangat kepadaku “ Sudahlah Terry, Dion akan menyesal
karena sudah nolak cinta kamu, tenang saja kan hilang satu tumbuh seribu ” kata
ayah waktu masih hidup.
Aku dan ibu
berpelukan . Bu, coba saja waktu itu ayah tidak
ikut meeting di luar negeri, pasti ayah tidak mengalami kecelakaan pesawat dan sekarang ayah masih bersama kita.
Sambil tersenyum ibu berkata “ Musibah itu kita tidak tahu kapan akan terjadi. Hidup, mati dan segalanya sudah ditentukan
oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sudahlah cepat kamu mandi badanmu itu sudah seperti
kotoran ayam yang masih hangat, setelah itu kamu baca – baca koran siapa tahu
ada informasi pekerjaan “.
Buuu, Terry dapat
informasi lowongan pekerjaaan di koran. Terry coba telepon yaaa. Halo... selamat
pagi, benar dengan PT. Cinta Hidup ??? “ Ya benar, ada yang bisa dibantu oleh
kami ?”. Tadi saya baca di koran, perusahaan anda mencari tenaga ahli di bidang
kebersihan, apa saya diperbolehkan untuk mendaftarkan diri ?. “ Oke, anda bisa
kerja ditempat kami besok dengan syarat tidak memakai pakaian yang mencolok,
masuk kerja jam 06.30 harus tepat waktu, dan harap menjaga kesopanan di lingkungan
tempat kami bekerja “.
Bu, Terry
diterima kerja di PT. Cinta Hidup. “ Semoga kamu betah kerja disana, ibu cuma
titip pesan untuk jaga nama baik keluarga kita ya “ kata ibu.
Sambil bernyanyi
– nyanyi dikamar, aku mempersiapkan pakaian untuk dipakai kerja besok. Aku
tidak sabar untuk pertama kali bekerja. Tak terasa aku pun tertidur, dan aku
bermimpi “WOOOW... Tempat kerjaku yang baru gedungnya tinggi sekali, laki –
lakinya ganteng – ganteng... Dion pasti kalah ganteng sama laki – laki disini,
perempuan – perempuannya fashionable banget.... aku bisa tambah cantik kalau
kerja disini, fasilitasnya sangat lengkap ada internet Wi-fi, kantin yang luas,
lapangan bola, lapangan basket, kalau seperti ini aku akan betah kerja disini
“.
Kriiingggg......
Waduh ! kesiangan,
gimana dengan kerjaan baru ku ?!?! Dengan tergesa –
gesa aku pun berangkat kerja tanpa pamit dengan ibu.
Sesampainya di
tempat kerja…..
“ Permisi, saya
Rio, ada yang bisa saya bantu ? “ kata pekerja disana. Nama saya Terry, orang
baru yang melamar kerja disini. “ Sekarang sudah jam berapa ? Anda telat
setengah jam “ kata Rio dengan tegas. Maaf pak, saya bangunnya kesiangan tolong
beri saya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang telah saya lakukan. “
Yasudah kamu langsung kerja saja, ambil peralatan kebersihan kamu di dekat
dapur, tolong kerjakan dengan hati – hati ! “ Rio menyuruh Terry.
( Sambil bekerja,
Terry melihat sisi kanan – kiri ruangan )
Kok disini tidak
ada orang ?!?! tempat ini seperti rumah sendiri yang dibangun luas bukan
perusahaan yang aku impikan. Terus kenapa kerjaanku menyapu, mengepel,
membersihkan benda – benda yang ada di sekitar ruangan, kenapa tidak di depan
komputer saja ? supaya bisa sekalian pakai wi-fi, untuk download lagu – lagu
terbaru. Hahaha...
“ Ayo teman –
teman sarapan pagi sudah siap, sekarang kalian tunggu disini ya , paman Dani akan
membagikan makanan untuk kalian “. Kata pegawai yang bernama Dani. Setelah membagikan makanan, pak Dani menghampiriku “ Terry, tugasmu
sudah selesai ? kalau sudah, tolong temani anak – anak bermain, jangan dibawa
keluar ya ”. Siap pak ! Laksanakan !
WOOOW, ada laki –
laki ganteng tuh, namanya siapa ya ? ( Terry menunjuk salah satu orang yang
memiliki cacat fisik tuna rungu ). Boleh kenalan
tidak ? namaku Terry, nama kamu siapa ?. “ Namanya Nino “ kata teman
disampingnya. Kamu siapa ? kok kamu yang jawab, aku kan nanya ke temanmu.
“ Aku Neni, itu
kakakku. Maaf mba, kakakku hanya bisa bergerak, berbicara dan melihat tetapi
tidak bisa mendengar, itu alasanku untuk menjawab pertanyaan mba “ kata Neni.
Oooh...begitu, aku minta maaf, tapi kenapa kamu tidak bisa melihat ?. ” Ya,
waktu kecil aku sering membantu ibu memasak, pas aku memotong cabai, cairan
cabai itu menyemprot kedua mataku, akhirnya aku menjadi seperti ini “ kata Neni.
( Terry
menghampiri pak Rio )
Pak, boleh saya
bertanya kenapa disini banyak orang – orang yang memiliki cacat fisik ?. “ Ya,
jadi anak – anak ini memiliki cacat fisik yang berbeda – beda yang disebabkan
oleh beberapa hal seperti faktor genetik atau mungkin sang ibu terlalu banyak mengonsumsi obat - obatan. Kami tidak tega dengan mereka, maka dari itu kami disini mengurus,
merawat dan menjaga saja, karena pada umunya orang tua mereka tidak sanggup
untuk sabar merawat anaknya. Terry, tugas kamu sudah selesai, kamu boleh pulang
sekarang, tapi ingat besok untuk masuk kerja tepat waktu “ kata Rio. Siap pak !
saya janji besok tidak terlambat masuk kerja, selamat sore .
( Sesampainya di
rumah )
Ibu..... Terry
pulang..... aku tidak betah kerja disana, tempat kerjanya tidak menggunakan AC,
laki – lakinya tidak ada yang ganteng, pegawai perempuannya pada alim – alim,
itu bukan tempat yang cocok buat Terry. Bagaimana kalau aku pindah kerja saja
bu ? . “ kamu tidak boleh bicara seperti
itu, tidak baik tahu. Seharusnya kamu mengenal lebih dekat dulu lingkungan
disana, baru kamu boleh berkomentar seperti tadi. Kamu seharusnya bersyukur masih
ada orang yang menggunakan jasamu “.
Malam kembali
tiba, sambil mendengarkan music…
Huuaahhhh,
capeknya kerja hari ini membuatku mengantuk. Lebih baik sekarang aku tidur saja
supaya besok aku tidak terlambat lagi.
Kriiingggg......
Yeeaaah !
akhirnya aku tidak bangun kesiangan. Bu, aku berangkat kerja ya ( Terry pamit
kepada ibunya ).
Sesampainya di
tempat kerja…
Selamat pagi, Pak
Rio dan Pak Dani . “ Pagi juga, sekarang ambil
peralatan kebersihan di dekat dapur, ingat ! jaga kesopanan disini ya “ kata
pak Rio. Saya siap melaksanakannya pak !.
Dengan bersemangat,
Terry membersihkan ruangan dengan baik. Tidak lupa, Terry menyapa orang – orang
disana.
Hai, Nino. Hai,
Neni. Selamat pagi. “ Pagi mba Terry. Mba Terry mau tidak kalau saya
perkenalkan teman – teman saya, soalnya kemarin teman – teman saya banyak yang
menanyakan tentang mba Terry “ kata Neni.
Boleh saja, nama
saya Terry pegawai baru disini, saya hanya tinggal dengan ibu saya karena ayah
saya sudah tiada. “ Nah..., mba Terry, yang sedang mainan boneka namanya
Jerry... dia tidak bisa bicara dan cita – citanya menjadi dokter , kalau yang
sedang minum susu namanya Tomi... dia cita – citanya menjadi pilot dan dia
hidup sebatang kara serta dia tidak memiliki tempat tinggal.. mangkanya dia
agak pemalu orangnya. Kami semua tinggal disini walaupun kami memiliki
kekurangan, kami tetap bersemangat untuk menjalani hidup supaya cita – cita
kami bisa tercapai “.
Terry dengan nada
lemah…
Ya Tuhaaan...,
apa yang terjadi pada mereka ? aku memiliki tubuh yang sempurna, tapi kenapa
tidak punya semangat yang besar seperti mereka, aku tidak terlalu memikirkan
masa depanku . “ Waaah, mba Terry berarti kalah
dong dengan kami :p “ kata Neni.
( Terry disuruh
pak Dani untuk membagikan sarapan untuk teman – teman barunya )
Teman – teman
sarapan datang. Ada yang ingin disuapi mba Terry ???. “ mba, bagaimana kalau
kami semua disuapi mba Terry, boleh tidak mba ? “ kata Neni. Boleh saja, tapi
ngantri satu – satu ya.
( sambil,
menyuapi teman – teman barunya, mereka ngobrol bersama )
Neni, bagaimana
kalau kita bersahabat. Nama persahabatan kita ‘ CERIA ‘, apa kalian setuju ?. “
Saya mewakili teman – teman setuju mba, kalau boleh tahu apa makna dari nama
CERIA ? “ tanya Neni.
CERIA itu
singkatan dari Cerita yang Religius dan penuh Inspirasi. Bagus kan namanya ?. “
Bagus banget mba, kami suka dengan nama
itu, tapi apa mba Terry tidak keberatan setiap hari harus memperhatikan kami,
karena kami selalu butuh bantuan dari mba Terry ? “ tanya Neni kembali. Tidak
mengapa, kalau kalian senang, saya pun senang terus juga senang kalau melihat
Nino senyum. Oohhh, gantengnya..
( Pak Dani
mendekati Terry )
“ Terry
sepertinya kamu sudah akrab dengan anak – anak ini, waktu kerja kamu sudah
selesai kamu boleh pulang, kamu ingin minta digaji berapa ? atas semua yang telah
kamu lakukan disini. “ kata pak Dani.
Ohhh.... maaf
pak, kalau soal itu saya harus merundingkan
dulu dengan ibu saya, saya tidak berani mengambil keputusan atas sepihak. Kalau
begitu saya permisi pulang ya pak. Sore....
( Sesampainya
dirumah )
Buuuu... Terry
pulang. Bu, tadi aku ditawari oleh pegawai disana, ingin digaji berapa untuk
semua yang telah Terry lakukan disana. “ memangnya Terry sudah melakukan apa
saja disana ? “ tanya ibu. Yaaa, aku kerjanya hanya nyapu, ngepel, bersih –
bersih ruangan, dan yang terakhiiiir.... aku berbagi cerita bersama orang –
orang disana. Sekarang aku sadar bu, betapa sulitnya hidup bagi mereka.
( Terry dan Ibu
ngobrol bersama )
Ibu tahu tidak ?
orang – orang disana itu memiliki cacat fisik yang berbeda – beda loh. Ada
temanku yang bernama Jerry, dia tidak bisa bicara. Ada kakak beradik, kakaknya
Nino yang ganteng dia tuli dan adiknya Neni dia buta. Ada lagi Tomi, dia hidup
sebatang kara loh bu, dia tidak punya tempat tinggal, orangnya pemalu pula. “
Ya, Tuhan telah mengatur nasib kita semua, kita hanya menjalani, tetapi jika
kita berusaha terus – menerus maka kita bisa saja merubah nasib kita sendiri “
ibu memberi nasihat kepada Terry.
Benar bu,
sekarang aku ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi, masa aku kalah dengan
sahabat – sahabatku yang memiliki cacat fisik. “ kamu punya sahabat Ter ? sejak
kapan ? kok tidak bilang – bilang sama ibu ? “ tanya ibu.
Iya dong ( sambil
tertawa ) nama persahabatannya itu CERIA artinya Cerita yang Religius dan penuh
Inspirasi. “ WOOOW, namanya keren banget, semoga kamu senang ya bersahabat
dengan teman – temanmu itu “.
( tak terasa
mereka berbincang - bincang lama sekali, sampai – sampai adzan magrib telah
berkumandang ). Bu, aku masuk kamar dulu ya mau mempersiapkan diri untuk besok
kerja. “ Ya Tuhan, terima kasih engkau telah memberi jalan yang baik untuk anak
hamba, terima kasih Tuhan “ kata ibu dalam hatinya.
( Alarm berbunyi.
Kriiingggg......)
Pagi telah
datang, waktunya aku bertemu dengan anggota CERIA. Buuu... aku pamit kerja ya..
( Di tengah
jalan, Terry memikirkan sesuatu )
Gimana kalau saya
mengorbitkan mereka supaya orang - orang yang mampu bisa menyisihkan sebagian
uangnya untuk membantu CERIA.
( Terry bergegas
pergi bekerja dan berharap pak Dani meminjamkan laptopnya ).
Pagi Pak Dani,
pak sebelum saya bekerja bolehkah saya pinjam laptop bapak untuk mengerjakan
misi saya ?. “ boleh saja, memang apa misi kamu ? “ tanya pak Dani. Jadi begini
pak, saya terenyuh untuk membantu orang – orang ini dengan mengorbitkan mereka
di salah satu koran terkenal di Indonesia dan di blog milik saya, supaya orang
– orang mampu bisa menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu mereka. “ Oke
saya setuju dengan misi kamu ! “ kata pak Dani.
( Terry pun
menyelesaikan misinya itu dan berhasil )
( Beberapa hari
kemudian, banyak orang – orang mampu berdatangan ke PT. Cinta Hidup untuk
menyumbangkan sebagian uangnya. Tapi apa yang terjadi dengan mereka ?!?! )
Hai CERIA apa
kabar ? kok kalian tidak seperti biasanya. Biasanya kalian tersenyum dan
tertawa bersama denganku. Kenapa sekarang pura – pura tidak kenal sama aku ?
ada yang salah ya ?!?!
( Seminggu
berlalu )
Sudah seminggu
kalian marah padaku !!! tapi aku belum tahu apa alasan kalian marah padaku.
Kalian sudah tidak mau bersahabat denganku ?!?! Oke !!! tidak masalah.
“ Mba Terry, kok
mba Terry jahaaaat !!! “ kata Neni dengan marahnya. Memang ada apa ? Kenapa
kalian bilang jahat padaku ?. “ Kenapa mba Terry tanpa sepengetahuan kami
mengorbitkan kekurangan yang kami miliki ? kami disini mampu tanpa harus
menerima bantuan dari orang lain. Kami ingin hidup mandiri, kami ingin seperti
anak – anak lain yang normal !!! “.
Oooh... Cuma
karena masalah itu kalian marah padaku. Maksudku mengorbitkan kalian, gunanya
agar orang – orang mampu bisa melirik ke arah yang lebih bawah dari mereka. Aku
sayang pada kalian, aku ingin agar cita – cita kalian bisa tercapai. “ kami
masih belum percaya kalau niat mba Terry mengorbitkan kami agar cita – cita
kami bisa tercapai “ tegas Neni.
( Sambil melamun,
terry menangis karena sahabat – sahabatnya tega memarahinya )
( Pak Dani
memperhatikan Terry yang sedang melamun )
“ Ada apa Terry ?
baru kali ini saya melihat kamu menangis, apa yang terjadi denganmu ? mungkin
saya bisa bantu “ tanya pak Dani. Begini pak, sahabat – sahabat saya marah pada
saya karena mereka salah paham atas apa yang saya lakukan, apa bapak bisa bantu
menyelesaikan masalah yang saya hadapi saat ini ?.
“ Oooh..,
ternyata kamu bersahabat dengan anak – anak disini. Tenang saja, saya siap
membantu kamu kok “ jawab pak Dani. Terima kasih ya pak atas bantuannya... iya
saya bersahabat dengan mereka, nama persahabatan kami itu ‘ CERIA ’. “ Nama yang
bagus Ter, semoga kamu senang bersahabat dengan mereka ya “ kata pak Dani. Pak,
mungkin besok saya tidak masuk kerja... Tentang upah,
saya bekerja disini tidak perlu dibayar, karena dekat dengan sahabat – sahabat
saya, saya jadi mengerti arti hidup yang sesungguhnya. Permisi... ( Terry pamit
kepada Pak Dani). “ Ya saya mengerti tentang kondisimu saat ini, saya izinkan
kamu hanya satu hari saja “ jawab pak Dani.
( Terry pulang
dengan raut muka sedih, tanpa memberi salam kepada ibunya Terry langsung masuk
kamar, dan tertidur pulas )
( Keesokan
harinya, Pak Dani berusaha menjelaskan kepada anak – anak asuhnya tentang misi
Terry )
( Setelah anak –
anak tersebut mengerti atas apa yang dilakukan mba Terry kepada mereka, mereka
ingin bertemu dengan mba Terry dan ingin minta maaf atas apa yang mereka
lakukan pada mba Terry )
( Keesokan
harinya lagi. Alarm berbunyi. Kriiingggg......)
Bu, Terry pamit
kerja ya, do’akan semoga sahabat – sahabatku tidak marah lagi padaku. ( Ibu
Terry bingung, kenapa anaknya berkata seperti itu ?!?! sejak kapan ada yang
berani memarahi anaknya ? )
( Sesampainya di
tempat kerja )
Pak Dani, Pak
Rio. Apa kabar ?. “Gimana keadaanmu sekarang ? sudah siap kerja ? ” tanya pak
Dani dan pak Rio. Siap pak !
( Tanpa Terry
tahu, Nino yang dicintainya meninggal dunia karena sebenarnya Nino memiliki
penyakit kanker otak. Anggota CERIA berusaha menyembunyikan peristiwa ini pada
mba Terry )
“ Mba Terry, kami
semua minta maaf ya, kami salah paham tentang misi mba Terry, kami sayang sama
mba Terry. Maafkan kami ya, apa mba Terry masih mau bersahabat dengan kami ? “
tanya Neni.
Tidak apa – apa
kalian tidak salah kok, karena kurang komunikasi kita jadi salah paham.
WOOOW.... aku pasti mau dong sahabat dengan kalian, aku akan rugi jika tidak
bersahabat dengan anggota CERIA. Neni, dimana kakakmu itu ? aku rindu ingin
bertemu.
( Pertanyaan
Terry terhenti ketika mendengar suara ibunya yang menyusul ke tempat dimana
Terry bekerja )
“ Permisi,
Terry...!!! “ teriak ibu Terry. Ibu ? sejak kapan ibu ada disini, ayooo... ikut
aku masuk ke dalam.
CERIA,
perkenalkan ini ibuku namanya ibu Lina. “ waah... ibunya mba Terry cantik ya ,
seperti mba Terry “ kata Tomi. “ Terry, tadi ibu mendengar ada yang memarahimu
? mana orangnya ? “. Oooh... tidak ada yang berani marah sama Terry bu... itu
hanya salah paham, tapi sekarang sudah kembali normal kok bu.
“ Terry ini siapa
? “ tanya pak Dani dan pak Rio. “ Ini ibuku pak, namanya Ibu Lina. “ senang
anda bisa mengunjungi tempat kami bekerja “ sahut pak Rio. “ Sama – sama pak,
hati saya terenyuh melihat semua yang ada disini. Semua yang dikatakan Terry
benar, dia mempunyai sahabat yang luar biasa. Ibu bangga dengan Terry “ kata
ibu.
Pak, saya mau
tanya Nino kemana ya ? tolong jawab pak, soalnya saya belum melihatnya sejak
tadi. “ Maafkan kami, Terry. Kami berat mengatakan hal ini padamu, tapi kamu
memaksa kami untuk menjawabnya. Nino, sahabat kami sahabatmu meninggal dunia
tadi malam akibat kanker otak yang dideritanya sejak dua tahun yang lalu. “ pak
Rio menjawab.
( Dengan wajah
kecewa, sedih, menangis dan menyesal Terry pun akhirnya mengikhlaskan kepergian
Nino sahabat yang dicintainya. Ibu Terry pun berusaha menenanginya )
“ Ikhlaskan saja
nak. Mungkin dia belum jodohmu, tapi suatu saat nanti kalian pasti bertemu
untuk selamanya. “ ibu menasehatinya.
( Akhirnya, Terry
sadar bahwa segala yang ada di dunia belum tentu bisa kita miliki. Tapi dengan
hati yang sedih Terry pun mengikhlaskan kepergian Nino. Dia berjanji tidak akan
berpaling ke lain hati sampai ajal menjemputnya dan membawanya ke akhirat untuk
bertemu Nino selamanya :) )
By : Titin Suhartinah